Kamis, 04 Juni 2020

SMK PLUS PERTIWI SUKAMULYA


SMK PLUS PERTIWI SUKAMULYA Adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di lingkungan pendidikan serta berada di dekat Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh para siswa-siswi nya baik dari kabupaten kuningan, maupun dari daerah perbatasan Kuningan-Majalengka.

SMK PLUS PERTIWI SUKAMULYA Tidak Perlu Diragukan Lagi Kualitas Dan Komitmennya Terhadap Mutu Lulusan. Berdiri Sejak Tahun 2008 Dibawah Naungan Yayasan Pendidikan Elis Mulyati ( YPEM ), sudah Terakreditasi "A" ( Amat Baik ) Nomor : 02.00/309/BAP-SAM/SK/XI/2016 . Sehingga diarahkan untuk mampu mengembangkan strategi kompetitif yang pada akhirnya output lulusannya mudah bekerja, maupun mempunyai bekal ilmu praktek tambahan untuk meneruskan kuliah.

Yuk buat adik-adik kelas IX SMP/MTS buruan daftar dan gabung bersama kami di SMK PLUS PERTIWI SUKAMULYA.
PENDAFTARAN MELALUI DARING:
www.smkpluspertiwi.sch.id

Rabu, 03 Juni 2020

MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


A.    Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen Negara,ancaman adalah setiap upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai dan/dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kepentingan nasional di berbagai aspek,baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
1.    Ancaman di Bidang Ideologi
a.    Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
Usaha mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme pernah dilakukan dua kali oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemberontakan pertama dilakukan di Madiun, Jawa Timur pada September 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia yang ingin membentuk Republik Soviet Indonesia.
PKI untuk kedua kalinya berupaya mengganti ideologi Indonesia dengan komunis melalui Pemberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965.G30S/PKI bertujuan mengambil alih kekuasaan atau kudeta. Pada peristiwa ini G30S/PKI menculik dan membunuh sejumlah perwira tinggi AD (Angkatan Darat). Selain itu sarana penting komunikasi seperti RRI pusat dan Gedung Telekomunikasi berhasil dikuasai.
Para perwira AD yang terbunuh dalam G30S/PKI yakni sebagai berikut.
1)    Letnan Jenderal Ahmad Yani
2)    Mayor Jenderal R. Suprapto
3)    Mayor Jenderal M.T. Haryono
4)    Mayor Jenderal S. Parman
5)    Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
6)    Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7)    Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Gerakan ini berhasil diatasi oleh Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat). Bersama rakyat dan pasukan tentara yang setia terhadap NKRI, G30S/PKI segera ditumpas.

b.    Pemberontakan DI/TII
Pembrontakan untuk mengubah ideology Pancasila dan membentuk NII (Negara Islam Indonesia) pernah dilakukan Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Gerakan ini berawal dari gagasan Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 4 Agustus 1949.
2.    Ancaman di Bidang Politik
Dalam sejarah Indonesia, terdapat sejumlah gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,antara lain sebagai berikut.
a.    Republik Maluku Selatan (RMS)
b.    Gerakan Andi Aziz
c.    PRRI/Permesta
3.    Ancaman di Bidang Ekonomi
a.    Ancaman Internal
1)    Inflasi
Tingkat inflasi yang tinggi cenderung dapat membawa pengaruh antara lain dapat mengurangi kegairahan dari penanam modal atau pengusaha,tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi, memperburuh distribusi pendapatan dan mengurangi daya  beli masyarakat.
2)    Pengangguran
3)    Infrastruktur
Infrastruktur yang belum merata di setiap daerah dapat memiliki pengaruh antara lain tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah , sarana dan prasarana, seperti kesehatan dan pendidikan, yang memadai tidak ditemukan di seluruh wilayah, serta produktifitas masyarakat tidak merata.
4)    Kebijakan Ekonomi

b.    Ancaman Eksternal
1)    Ketergantungan kepada asing
2)    Daya saing
3)    Kinerja ekonomi yang belum baik

4.    Ancaman di Bidang Sosial
Ancaman di bidang sosial didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan.

5.    Ancaman di Bidang Budaya
Ancaman dibidang budaya timbul bersamaan dengan dinamika yang terjadi dalam globalisasi. Hal ini ditandai masuknya nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit dibendung dan memengaruhi nilai-nilai di Indonesia.

6.    Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Ancaman dibidang pertahanan dan keamanan dapat dilihat dari ancaman militer.
a.    Agresi
b.    Pelanggaran wilayah
c.    Pemberontakan bersenjata
d.    Sabotase dan spionase
e.    Aksi terror bersenjata
f.     Ancaman keamanan laut dan udara
g.    Konflik komunal

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI DI INDONESIA


A.    Hakikat Demokrasi
Salah satu paham yang berkembang terutama di Negara-negara dengan bentuk pemerintahan republik dan federal adalah demokrasi. Paham demokrasi sendiri memiliki berbagai bentuk disesuaikan dengan latar belakang, kondisi, dan kebutuhan suatu Negara.

1.    Makna Demokrasi

a.    Pengertian Demokrasi
Istilah “demokrasi” pada awalnya berasal dari Yunani Kuno di abad ke-5 M. Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “ demos” yang berarti masyarakat (rakyat) dan “kratos” yang berarti aturan atau kekuasaan. Jadi demokrasi berarti kekuasaan di tangan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Negara yang menganut sistem demokrasi senantiasa mengingat kepentingan dan keinginan dari rakyatnya. Rakyat merupakan pemegang kekuasaan terpenting, penentu keputusan dan pengontrol terhadap pelaksanaannya. Oleh karena itu, setiap tindakan dalam melaksanakan kekuasaan Negara tidak boleh bertentangan dengan kehendak dan kepentingan rakyat, dan sedapat mungkin memenuhi keinginan rakyat.

b.    Ciri Pokok Berjalannya Proses Demokrasi
1)    Pemerintah menjalankan kehendak dan kepentingan rakyat.
2)    Adanya pemisahan dan pembagian kkekuasaan.
3)    Adanya mekanisme tanggung jawab dari pemerintah.

c.    Kriteria Menentukan Situasi Demokratis
1)    Kekuasaan
2)    Keadilan
3)    Kesejahteraan
4)    Peradaban
5)    Afeksi
6)    Keamanan
7)    Kebebasan

2.    Klasifikasi Demokrasi
Pelaksanaan demokrasi dapat berbeda karena suatu Negara dapat memberikan isi dan makna yang berbeda dengan Negara lain. Akibatnya, bentuk demokrasi pun dapat berbeda-beda.
a.    Cara Menyampaikan Pendapat
1)    Demokrasi Langsung
2)    Demokrasi Tidak Langsung atau Perwakilan
3)    Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Lngsung dari Rakyat atau Referendum

b.    Titik Berat Perhatian
1)    Demokrasi Formal
2)    Demokrasi Materil
3)    Demokrasi Campuran

c.    Wewenang dan Hubungan Antar Alat Kelengkapan Negara
1)    Demokrasi Parlementer
2)    Demokrasi Presidensial

3.    Ciri-ciri dan Prinsip Demokrasi
a.    Ciri-ciri Demokrasi
Ciri utama dari sistem demokrasi adalah tegaknya hukum di masyarakat (law envorcement) dan diakuinya hak asasi manusia (HAM) oleh setiap anggota masyarakat di suatu Negara. Posisi rakyat dalam sitem demokrasi sederajat dihadapan hukum dan pemerintah. Rakyat memiliki kedaulatan dan hak yang sama di segala aspek kehidupan.

b.    Prinsip-prinsip Demokrasi
1)    Constitutionalism (konstitusionalisme)
2)    Democratic elections (pemilihan yang demokratis)
3)    State and local governments ( Negara dan pemerintahan daerah)
4)    Creation of law (pembuatan hukum)
5)    An independent judiciary (peradilan yang independen)
6)    Powers of precidency (kekuasaan presiden)
7)    Role of a free media ( media yang bebas)
8)    Role of interest group (peran kelompok kepentingan)
9)    Public’s right to know (hak public untuk tahu)
10) Protecting minority rights (melindungi hak-hak minoritas)
11) Civilian control of military (control civil terhadap militer)

4.    Tingkat Persamaan dalam Masyarakat.
a.    Persamaan politik
b.    Persamaan di depan hukum
c.    Persamaan kesempatan
d.    Persamaan ekonomi
e.    Persamaan sosial

B.    Dinamika Penerapan Demokrasi di Indonesia
1.    Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia
a.    Membangun Sistem Politik Demokrasi
b.    Demokrasi Indonesia
c.    Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia

2.    Periodisasi Perkembangan Demokrasi di Indonesia
a.    Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
b.    Demokrasi Terpimpin (5 juli 1959 – 1965)
c.    Demokrasi Pancasila pada Masa Orde baru (1966-1998)
d.    Demokrasi Era Reformasi

C.   Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia
1.    Pentingnya Kehidupan yang Demokratis
Demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusyawaratan yang ber- Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan yang bersama-sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.    Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokratis
a.    Menjunjung tinggi persamaan
b.    Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
c.    Membudayakan sikap bijak dan adil
d.    Membiasakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan.
e.    Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Selaian kelima hal diatas, sikap demokrasi yang dapat kita kembangkan di lingkungan terdekat yaitu :
1)    Lingkungan keluarga
2)    Lingkungan masyarakat
3)    Di lingkungan sekolah